الموضوع: Balasan Al Imam Kepada Sawwah: Al Mahdi Al Muntadhar Mengatakan Kepada Kalian, Agar Kalian Menghadap Allah Dengan Ikhlas, Berdua-dua Atau Sendiri-sendiri, Kemudian Kalian Fikirkan..

النتائج 1 إلى 2 من 2
  1. افتراضي Balasan Al Imam Kepada Sawwah: Al Mahdi Al Muntadhar Mengatakan Kepada Kalian, Agar Kalian Menghadap Allah Dengan Ikhlas, Berdua-dua Atau Sendiri-sendiri, Kemudian Kalian Fikirkan..


    - 1 -

    Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
    21 - 02 - 1431 هـ
    05 - 02 - 2010 مـ
    10:34 مســاءً
    ـــــــــــــــــــــــ


    Balasan Al Imam Al Mahdi Dengan Ucapan Yang Lancar Dan Lugas Kepada Sawwah (forumer)..
    Al Mahdi Al Muntadhar Mengatakan Kepada Kalian, Agar Kalian Menghadap Allah Dengan Ikhlas, Berdua-dua Atau Sendiri-sendiri, Kemudian Kalian Fikirkan Adakah Nasser Mohammed Al Yamani Menyeru Kepada Kebenaran..


    Wahai Sawwah, mengapa engkau menghalang-halangi manusia dari seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani yang menyeru ke jalan yang lurus, engkau menyifatkan seruan dakwah Nasser Mohammed Al Yamani dengan kesesatan yang nyata
    ?
    Kemarilah kita bahas dan selidiki dengan saksama mengenai dasar-dasar utama seruan dakwah Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, kami ringkaskannya seperti berikut:


    1-
    Sesungguhnya Al Imam Al Mahdi menyeru semua umat Islam, Nasrani, Yahudi dan manusia seluruhnya, agar kita menyepakati dan bersetuju di atas kalimah yang sama tiada perselisihan antara kita, kalimah Laa Ilaaha Illallaah, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, agar kita menyembah-Nya sebagaimana layaknya Dia untuk disembah, mengabdi kepada-Nya sebagaimana layaknya Dia sebagai Tuhan, supaya kita dapat mencapai dan merealisasikan tujuan kita diciptakan oleh Allah

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (56)
    Maha Benar Allah
    [Adz Dzaariyaat]



    2-
    Demikian juga engkau dapati Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani menyatakan kepada orang-orang yang beriman, bahawasanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih dari syirik, dan Allah tidak akan mengampunkan dosa syirik, kerana itu engkau dapati seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani bertumpu dan difokuskan untuk mengeluarkan para hamba dari penyembahan kepada hamba kepada penyembahan kepada Tuhan hamba, Allah Tuhan Semesta Alam, Tuhan yang telah menciptakan mereka supaya mereka menyembah hanya kepada Allah yang Maha Esa semata tiada sekutu bagi-Nya

    Barangsiapa yang menyekutukan Allah maka terhapuslah amal perbuatannya, Allah tidak menerima ibadah orang-orang yang menyekutukan Tuhan mereka, yaitu orang-orang yang menyeru dan berdoa kepada para wali selain Allah, untuk mensyafaati mereka di sisi Tuhan mereka dan mereka menyeru kepada selain Allah untuk mendekatkan diri mereka kepada-Nya, maka yang demikian itu merupakan syirik, sebuah kezaliman yang besar terhadap diri mereka, tidaklah diperbolehkan bagi mereka untuk menyembah seorangpun dari para hamba seluruhnya di samping Allah

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah
    Maha Benar Allah
    [Al Jinn 18]


    Kerana itu engkau dapati seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani bertumpu pada seruan dakwah untuk beribadah kepada Allah yang Maha Esa semata tiada sekutu bagi-Nya, mari kita lihat adakah seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani itu sama dengan seruan dakwah yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul dari Tuhan Semesta Alam
    ?
    Biarlah Allah yang memutuskannya dan Dia-lah sebaik-baik yang membuat keputusan, terimalah hukum keputusan Allah mengenai hakikat seruan dakwah semua utusan-Nya ke seluruh dunia, Allah Ta'ala berfirman:
    Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
    Maha Benar Allah
    [Al Anbiya 25]


    Adakah engkau dapati seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani bertentangan dengan seruan dakwah seluruh utusan dari Tuhan Semesta Alam, untuk menyembah hanya kepada Allah yang Maha Esa semata tiada sekutu bagi-Nya wahai Sawwah, sampaikan engkau menghalang-halangi seruan dakwah Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, engkau menyifatkan seruan dakwahku berada atas kesesatan nyata, dan engkau berfatwa mengenai urusan Nasser Mohammed Al Yamani, mengatakan dia dan pengikutnya sesat dari jalan yang lurus? Bukankah tiada lagi setelah kebenaran kecuali kesesatan wahai Sawwah
    ?
    Siapa yang dapat melindungimu dari azab seksaan Allah Tuhan Semesta Alam, wahai orang yang menghalang-halangi manusia dari seorang lelaki beriman yang menyeru para hamba, untuk keluar dari peribadatan kepada hamba kepada peribadatan kepada Tuhan hamba, Allah Tuhan Semesta Alam yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, akan tetapi Sawwah menolak seruan dakwah yang hak dan dia menginginkan seruan dakwah itu menjadi bengkok

    Padahal engkau mengetahui dan Al Imam Al Mahdi juga mengetahui, bahawa engkau termasuk kalangan yang membenci kebenaran, engkau adalah seorang anggota di website Al Mumahhidun yang dibuat oleh Panji Jihad, sarang mahdi-mahdi yang terkena hasutan dan bisikan syaitan, Panji Jihad mengajarkan kepada mahdi-mahdi itu dan menunjukkan kepada mereka, bahawa dia dipertanggungjawabkan untuk memilih Al Mahdi Al Muntadhar dari kalangan mereka pada waktu yang telah ditetapkan dalam Kitab yang tertulis, setiap dari mereka menyangka dirinya adalah Al Mahdi Al Muntadhar seperti sangkaanmu terhadap dirimu, padahal syaitan telah merasuki dan menghasut orang yang menyangka itu, juga setiap orang yang mengaku dirinya Al Mahdi Al Muntadhar tanpa ilmu pengetahuan dan tanpa petunjuk dari Tuhan Semesta Alam.


    Wahai lelaki, sesungguhnya kami telah menyingkirkan sekatan keanggotaanmu setelah seorang anggota administrasi menyekatmu, kerana engkau tidak beradab dan memaki Al Mahdi Al Muntadhar dan mengutuk nasab keturunannya, wahai lelaki, sesungguhnya aku nyatakan padamu dengan kebenaran, meskipun Nasser Mohammed Al Yamani telah mengesahkan padamu bahawa dia dari kalangan Ahlul Bayt, namun Allah tidak menjadikan pengesahan nasab itu sebagai bukti bagi Al Mahdi Al Muntadhar yang hak, yang menjadi pilihan Allah Tuhan Semesta Alam

    Itu kerana engkau tidak mengetahui apa bukti yang sebenar bagi pemilihan yang dibuat oleh Tuhan Semesta Alam, dan kebanyakan ulama umat juga tidak mengetahui apa bukti bagi khalifah Allah pilihan-Nya, kerana mereka itu telah menjadikan Al Quran sebagai sesuatu yang tidak diacuhkan

    Bukankah kalian mengetahui bahawa Allah telah memerintahkan para malaikat-Nya untuk bersujud pada Adam, perintah sujud dari Allah sebagai penghormatan untuk Adam, setelah khalifah pilihan Allah mengungguli para malaikat dengan penguasaan dan keluasan ilmu pengetahuan, sehinggalah bilamana telah terbukti bahawa khalifah Allah Adam lebih mengetahui dari para malaikat, dan mereka tahu bahawa Allah telah menambahkan kepada Adam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, lalu Adam mengajari para malaikat mengenai perkara yang tidak mereka ketahui sebelumnya

    Justeru itu, setelah terbukti keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan pada khalifah Allah Adam, maka keluarlah perintah Tuhan kepada para malaikat Ar Rahman untuk sujud hormat pada Adam.


    Allah Ta'ala berfirman:
    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 31]


    Mengapa Allah berfirman kepada para malaikat-Nya yang didekatkan wahai Sawwah
    "Jika kamu memang benar orang-orang yang benar"? Jawabnya: Jika sungguh kalian orang-orang yang benar, lebih mengetahui dari Tuhan kalian yang Maha Mengetahui segala keghaiban di langit dan bumi, yang Maha Mengetahui segala yang kalian tampakkan dan segala yang kalian sembunyikan, lantas bagaimana kalian pula yang mahu memilih khalifah Allah selain-Nya, seakan-akan kalian pula yang lebih mengetahui dari Allah! Bahkan Allah-lah yang memilih sesiapa sahaja yang Dia kehendaki dan Allah yang membuat pilihan-Nya, mereka tiada hak untuk menentukan urusan pemilihan ini

    Maka dari itu para malaikat Ar Rahman yang didekatkan menyadari kesalahan mereka tanpa alasan yang benar dalam hak Tuhan mereka, disebabkan ucapan mereka:
    Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 30]


    Yakni, tidaklah kalian lebih mengetahui dari Allah untuk memilih khalifah-Nya dari selain Allah, untuk menjadikan khalifah Allah dari kalangan kalian kerana kalian bertasbih memuji Allah dan mensucikan-Nya; namun kalian hanya para hamba yang diciptakan oleh allah, tiada bagi kalian hak untuk memilih khalifah Allah selain-Nya; bahkan urusan pemilihan khalifah Allah adalah khusus hak Allah, Tuhan Yang Empunya Kerajaan, Dia mengurniakan kerajaan pada sesiapa yang Dia kehendaki, sungguh Allah Maha Luas kurniaan-Nya lagi Maha Mengetahui

    Maka dari itu Allah berkehendak untuk menegakkan hujjah dengan kebenaran terhadap para malaikat-Nya yang didekatkan, bahawa mereka tidaklah lebih mengetahui dari Tuhan mereka; bahkan Allah-lah yang memilih khalifah-Nya, Allah tidak mengambil sesiapapun untuk menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan, Allah menambahkan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan kepada khalifah pilihan-Nya melebihi mereka

    Allah berkehendak untuk menegakkan hujjah ke atas mereka dengan kebenaran, maka Dia mengajarkan seluruh nama kepada khalifah-Nya Adam, Allah menambahkan kepada Adam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi para malaikat-Nya, supaya khalifah-Nya menjadi guru yang mengajar mereka akan perkara yang sebelum ini mereka tidak mengetahuinya

    Firman Allah Ta'ala:
    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 31]


    Kemudian para malaikat menyadari bahawa mereka telah melampaui batasan mereka dengan Tuhan mereka pada urusan yang bukan hak mereka, tiada hak bagi mereka dalam menentukan pilihan dalam perkara ini, setelah mereka menyadari dari mereka ada sesuatu (ketidaksukaan) dalam Dzat Tuhan, dengan sebab firman-Nya kepada mereka:
    Jika kamu memang benar orang-orang yang benar!, maka dari itu para malaikat menyadari kesalahan mereka

    Bahawa mereka tidak punya hak memilih khalifah Allah selain-Nya, mereka tidaklah lebih mengetahui dari Tuhan mereka, kerana itu para malaikat mengatakan:
    Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 32]


    Sehingga bilamana telah terbukti bagi mereka bahawa Tuhan mereka lebih mengetahui hamba-hamba-Nya dari mereka, Allah yang memilih sesiapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, lalu Dia menambahkan pada hamba pilihan-Nya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi mereka, supaya Allah menjadikan yang demikan itu sebagai bukti kepimpinan dan kekhalifahan pada setiap zaman dan tempat

    Firman Allah Ta'ala:
    Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 33]


    Setelah khalifah Allah Adam membuktikan bahawa Allah telah menambahkan kepadanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang melebihi para malaikat, lantas keluar perintah langsung dari Tuhan kepada malaikat untuk sujud hormat pada Adam

    Allah Ta'ala berfirman:
    Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33) Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (34)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Perhatikanlah wahai Sawwah, bagaimana perlaksanaan terhadap perintah dari Allah untuk taat kepada Adam, tidaklah perintah itu dikeluarkan melainkan setelah Adam membuktikan bahawa Allah telah memilih-Nya sebagai khalifah, dan Allah telah menambahkan kepadanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, supaya Allah menjadikan yang demikian itu sebagai bukti dari-Nya, supaya Allah menjadikan keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan sebagai peraturan bagi kenabian, kekhalifahan dan kepimpinan pada setiap zaman dan tempat


    Perhatikan Imam Thalut -'alayhis sholaatu wassalaam-, Allah Ta'ala berfirman:
    "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 247]


    Akan tetapi perhatikan balasan nabi mereka dengan kebenaran kepada mereka, nabi mereka tidak mengatakan dialah yang memilih Thalut sebagai raja untuk mereka dan sebagai pemimpin, namun Allah-lah yang memilihnya untuk mereka, dan Allah menambahkan kepadanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan

    Firman Allah Ta'ala:
    Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 247]


    Jika demikian, bukti kenabian, kekhalifahan atau kepimpinan adalah keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang benar, lalu hamba pilihan Allah itu mengajarkannya kepada mereka mengenai perkara yang mereka tidak ketahui sebelumnya, dan memberikan keputusan hukum di antara mereka pada perkara yang mereka perselisihkan dalam agama mereka.


    Kerana itu Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani menghilangkan sekatan terhadap keanggotaanmu wahai Sawwah, supaya engkau menunjukkan bukti yang nyata bahawa engkau lebih tahu tentang Kitabullah Al Quran dari Nasser Mohammed Al Yamani! Jika engkau melakukannya -dan pastinya engkau tidak akan sanggup melakukannya- maka jadilah Nasser Mohammed Al Yamani seorang pendusta yang sombong, bukan Al Mahdi Al Muntadhar dan bukan dari kalangan Ahlul Bayt yang bersih dari syirik, jadi mari kita berhukum dengan Al Quran yang terpelihara dan terjaga dari perubahan jika sungguh kalian orang-orang yang benar.

    Namun aku lihat engkau membawakan padaku ayat dari Al Quran di luar poin pembicaraan yang engkau bantah, supaya orang-orang lain fikir Sawwah berhujjah dari Kitabullah, sebagaimana pembicaraan kita mengenai rahsia tambahan terhadap kaum Nabi Yunus, namun tiba-tiba engkau berhujjah dengan ayat-ayat yang tiada kaitan dengan topik, tiada kaitan langsung dari jauh dan tidak juga dari dekat, namun terkeluar dari tajuk pembicaraan; bahkan ayat-ayat itu mengenai tajuk yang lain, yang demikian itu supaya orang-orang lain menyangka engkau menghujjah Nasser Mohammed Al Yamani dengan ayat-ayat dari Al Quran

    Akan tetapi aku mampu membawakan kepadamu takwil ayat-ayat itu dengan izin Allah, aku jelaskannya secara terperinci supaya orang-orang lain tahu engkau benar-benar menurutkan hawa nafsumu, dan engkau termasuk kalangan orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari mengikuti jalan yang lurus, mereka mahukan jalan itu bengkok, ataupun engkau ini terkena hasutan dan rasukan syaitan yang direjam, malah aku cabar dan tantang engkau beserta syaitanmu mengenai perkara itu dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan muhkam dari Kitabullah, bukan tantangan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani terhadap Sawwah sahaja, bahkan aku tantang seluruh syaitan jinn dan manusia, seluruh ulama umat Islam, Nasrani dan Yahudi

    Sekiranya aku tidak mengalahkan dan menguasai kalian dengan dalil hujjah yang hak, yang meyakinkan akal fikiran dan logika, maka aku bukan Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, demikian itu kerana aku tahu bahawa bukti kepimpinan dan kekhalifahan adalah keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan, sebagaimana yang telah kami tegaskan kepada kalian dari muhkam Al Quran, dalam intisari tajuk yang sama mengenai aturan kekhalifahan dan kepimpinan, yaitu keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan dari Tuhan Semesta Alam

    Sungguhpun Allah berfirman dengan langsung kepada para malaikat-Nya, dengan memerintahkan kepada para malaikat, bilamana Allah telah memilih khalifah-Nya maka hendaklah para malaikat tunduk bersujud sebagai penghormatan kepadanya, akan tetapi Allah menunda perlaksanaan perintah-Nya itu, sehinggalah Dia menjadikan khalifah-Nya Adam beserta para malaikat berada dalam lapangan percobaan dan ujian dalam keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan

    Allah Ta'ala berfirman:
    Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33) Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (34)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]


    Akan tetapi sayangnya, para ulama Syi'ah dan Sunnah tidak tahu bagaimana mereka dapat mengenali Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan mereka tatkala Allah mengutusnya dalam ketetapan yang telah ditetapkan-Nya pada Kitab yang tertulis

    Adapun Syi'ah, maka mereka itu menyangka kepimpinan itu diwarisi mengikut keturunan, mereka fikir kepimpinan dan kenabian itu diwarisi turun-temurun, tidakkah mereka lihat beberapa generasi telah berlalu dalam zuriat keturunan Nabi Allah Ismail sampailah Allah mengutus Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- pada ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah dalam Kitab yang tertulis
    ?
    Ataukah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- telah dilahirkan di zaman Ismail, lalu Allah menyembunyikannya dalam gua Hira hingga datang ketetapan yang telah ditentukan-Nya dalam Kitab yang tertulis, yang mana kelahirannya telah mendahului takdirnya! Tidakkah kalian memikirkan, ataukah kalian ini tidak mengetahui firman Allah Ta'ala:

    Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?(20) kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim), (21) sampai waktu yang ditentukan,(22) lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan. (23)
    Maha Benar Allah
    [Ar Mursalaat]


    Tidak sepatutnya penciptaan dan kelahiran seorang nabi, rasul, khalifah atau imam, mendahului dan datang terlebih dahulu sebelum adanya ketetapan yang telah ditentukan Allah dalam Kitab yang tertulis, maka perhatikan firman Allah Ta'ala kepada Nabi Musa -'alayhis sholaatu wassalaam-:

    Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas". (24) Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, (25) dan mudahkanlah untukku urusanku, (26) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, (27) supaya mereka mengerti perkataanku, (28) dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (29) (yaitu) Harun, saudaraku, (30) teguhkanlah dengan dia kekuatanku, (31) dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku, (32) supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, (33) dan banyak mengingat Engkau. (34) Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami". (35) Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa". (36) Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain, (37) yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, (38) Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku, (39) (yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun diantara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa, (40)
    Maha Benar Allah
    [Thaahaa]


    Demikian juga seluruh nabi, rasul dan para imam yang memerintah berdasarkan hukum Allah, tidaklah kelahiran mereka mendahului takdir mereka dan generasi mereka, adapun hujjah Syi'ah dengan Ashabul Kahfi dan Al Masih 'Isa Putra Maryam, maka kami katakan:

    Kelahiran mereka itu tidak mendahului takdir mereka, namun kelahiran mereka adalah pada zaman mereka dan pada generasi umat mereka yang menerima utusan Allah, seruan dakwah mereka telah berlalu untuk kaum mereka dan orang-orang yang kafir telahpun mengingkari mereka, kemudian Allah melestarikan mereka, supaya mereka itu menjadi bahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang menakjubkan di era perutusan Al Mahdi Al Muntadhar, dalam ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah pada generasinya dan generasi umatnya yang berbilang dalam Kitabullah, mengapakah kalian tidak memikirkan
    ?
    Lalu mengapa kalian terus-menerus berada dalam kesesatan setelah kami tegakkan hujjah terhadap kalian, dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan yang muhkam dari Kitabullah, wahai orang-orang yang menunggu 'Imam Mahdi' yang datang untuk mengikuti hawa nafsu kalian? Tidakkah kalian lihat seandainya kalian ini masih berada di atas petunjuk yang benar, nescaya Allah tidak mengutus Al Mahdi Al Muntadhar untuk membimbing kalian ke jalan yang lurus
    ?
    Akan tetapi kalian tahu bahawa takdir perutusan Al Mahdi Al Muntadhar adalah ketika mana negara-negara umat manusia telah dipenuhi dengan penindasan dan kezaliman, baru kemudian Allah mengutus Al Mahdi Al Muntadhar untuk membimbing umat Islam dan manusia semua ke jalan yang lurus, dia menyeru kalian untuk mengikuti peringatan buat seluruh dunia, Al Quran, bagi sesiapa yang berkehendak untuk menempuh jalan yang lurus, lalu mengapa kalian berpaling dari seruan dakwah untuk kembali berhukum dengan Al Quran jika sungguh kalian benar-benar mengimaninya
    ?


    Namun aku Al Mahdi Al Muntadhar, aku hendak memperingatkan kalian satu hal sahaja, supaya kalian menghadap Allah dengan ikhlas berdua-dua atau sendiri-sendiri lalu kalian fikirkan, adakah ketika Allah mengutus Al Mahdi Al Muntadhar untuk membimbing umat manusia, lantas menurut kalian kitab apakah yang jadi pegangannya untuk berhujjah kepada dunia, yang dia serukan kepada mereka untuk kembali berhukum dengan kitab itu
    ?
    Adakah kelak Al Mahdi akan menyeru mereka untuk kembali berhukum dengan kitab Taurat? Malahan kalian tahu bahawa Allah tidak menjanjikan untuk memelihara dan menjaga Taurat dari perubahan dan pemalsuan, ataukah Al Mahdi kelak akan menyeru mereka untuk kembali berhukum dengan kitab Injil? Namun kalian juga tahu bahawa Allah tidak menjanjikan untuk memelihara dan menjaga Injil dari perubahan

    Ataukah kelak Al Mahdi akan menyeru mereka untuk kembali berhukum dengan Sunnah Nabawiyah? Padahal kalian juga tahu bahawa Sunnah Nabawiyah tidak terpelihara dari perubahan, oleh itu kalian dapat mengeluarkan keputusan dan menyimpulkan dari akal fikiran dan logika, bahawa tatkala Allah mengutus Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya, maka tentu sahaja kelak Al Mahdi yang hak dari Tuhan kalian akan menyeru seluruh dunia untuk kembali berhukum dengan Al Quran yang terpelihara dan terjaga dari sebarang perubahan dan pemalsuan

    Lalu kalian tidak akan menemukan seorangpun yang mendebat Al Mahdi dari Al Quran, melainkan Al Mahdi pasti mengalahkan dan mengunggulinya dengan ilmu pengetahuan dan petunjuk dari Kitabullah, maka dengan perkataan apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman? Tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan, mengapakah kalian tidak memikirkan? Sesungguhnya Allah telah menjadikan dalil hujjah ilmu pengetahuan dari muhkam Al Quran sebagai penetap keputusan


    Oleh kerana kalian berada di zaman perutusan Al Mahdi Al Muntadhar, maka orang yang kita dapati Allah telah menambahkan padanya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan Al Quran yang mengungguli seluruh ulama umat, justeru orang itulah Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenarnya dari Tuhan Semesta Alam, sama ada orang itu Nasser Mohammed Al Yamani, atau Sawwah atau selain mereka berdua dari seluruh dunia

    Ataukah kalian fikir Nasser Mohammed Al Yamani menuruti kemahuannya sendiri untuk mengatakan kepada kalian bahawa dialah Al Mahdi Al Muntadhar, bukan Allah yang menyatakan yang demikian padanya
    ?
    Ingatlah bahawa laknat kutukan Allah tetap ke atas sesiapa yang membuat kepalsuan dan merekayasa dengan mengatakan Allah telah memilihnya sebagai Imam Mahdi padahal Allah tidak menyatakan demikian padanya, seperti Iblis yang dilaknat hingga Hari Pembalasan, ataukah bagi kalian urusan Al Imam Al Mahdi itu biasa, tidak lain hanya seorang lelaki sholeh yang telah jelas bagi kalian kebaikannya, bahawa dia mengenakan sepatu yang kanan sebelum yang kiri! Ataukah dia mempunyai janggut yang panjang hingga ke pusat
    !
    Ataukah ada tertulis di dahinya 'Imam Mahdi', sebagaimana yang kalian tuliskan di atas dahi Dajjal! Atau bagaimana akan jelas bagi kalian Al Mahdi Al Muntadhar itu tatkala datang ketetapan perutusannya yang telah ditentukan oleh Allah, beritahu aku jika sungguh kalian orang-orang yang benar
    ?
    Demikian itu kerana aku dapati kalian mengatakan bahawa ahli ilmu yang akan mengetahui Al Mahdi di antara orang-orang, yang mana mereka itu lebih mengenal Al Mahdi dari dirinya sendiri sebagai Imam Mahdi yang diutus oleh Tuhan Semesta Alam! Jika begitu beritahu aku bagaimana kalian dapat mengenalnya jika sungguh kalian orang-orang yang benar..bagaimana, bagaimana, bagaimana? Mengapakah kalian tidak memikirkan
    ?
    Bagaimana nanti kalian dapat menyadari dia itu Imam Mahdi yang hak utusan Tuhan Semesta Alam? Jika dia sahaja tidak tahu dirinya Imam Mahdi menurut kepercayaan kalian, lalu bagaimana kalian pula yang dapat mengenalnya?! Adakah kalian menunggu 'Imam Mahdi' yang kalian lebih mengetahui darinya, sementara ilmunya kurang dari ilmu kalian? Jika begitu, bagaimana nanti dia dapat mengalahkan dan mengungguli kalian dengan dalil hujjah, bagaimana dia dapat memutuskan antara kalian pada perkara yang kalian perselisihkan, bagaimana dia dapat menyatukan kalian di jalan yang lurus, mengapa kalian tidak memikirkan
    ?


    Wahai kaumku, pergunakanlah akal fikiran kalian, wahai sekalian ulama umat, pergunakanlah akal fikiran kalian, tinggalkanlah ikut-ikutan secara membuta tuli tanpa bertafakkur memikirkan dengan akal fikiran, adakah ianya kebenaran dari Tuhan Semesta Alam? Kelak aku akan memperingatkan kalian satu perkara sahaja, aku katakan kepada kalian:

    Demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya yang menyebabkan kesesatan orang-orang sebelum kalian, adalah mereka tidak bertafakkur memikirkan dengan akal fikiran mereka, adakah mereka berada dalam kebenaran ataukah berada dalam kesesatan, ketahuilah kalian bahawasanya akal fikiran dan logika sama sekali tidak bertentangan dengan kebenaran selama-lamanya, semua perkara yang ditolak oleh akal fikiran maka tentu sahaja kalian akan temukan Kitabullah membenarkan penolakan akal fikiran terhadap perkara itu, demikian itu kerana perkara yang terdapat dalam muhkam Kitabullah dapat diterima oleh akal fikiran dan logika

    Sebab itulah kalian dapati akal fikiran kalian tunduk menerima bayan keterangan Nasser Mohammed Al Yamani bagi Al Quran dan menyerah sepenuhnya, melainkan sekiranya bangkit kesombongan dalam diri kalian dengan dosa.

    Bukankah penyebab para ulama umat Islam mendiamkan diri dari berfatwa mengenai seruan dakwah Nasser Mohammed Al Yamani, tidak lain kerana akal fikiran dan logika mereka tunduk menyerah pada bayan keterangannya bagi Al Quran? Akan tetapi masalah kalian adalah tidak adanya keyakinan dalam hati kalian bahawa Al Imam Al Mahdi yang hak dari Tuhan kalian adalah Nasser Mohammed Al Yamani
    !
    Kemudian Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, Nasser Mohammed Al Yamani membalas kalian, aku katakan: Bukankah tiada sesudah kebenaran itu kecuali kebatilan, janganlah kalian dapat terpedaya dengan kesalahan-kesalahan penulisan, sesungguhnya kami telah menyatakan kepada kalian, bahawa aku sama sekali belum pernah jadi orang alim di antara para ulama kalian, namun Allah telah memilihku dan menambahkan padaku keluasan dan penguasaan dalam ilmu pengetahuan melebihi kalian semua, kecuali jika kalian mengalahkan dan mengungguli Nasser Mohammed Al Yamani dari muhkam Al Quran

    Sekiranya kalian melakukannya -dan pastinya kalian tidak akan dapat melakukannya-, maka sungguh telah jelaslah bagi kalian, bagi seluruh anshar pendahulu yang baik, Nasrani, Yahudi dan bagi seluruh manusia, bahawa Nasser Mohammed Al Yamani bukan Al Mahdi Al Muntadhar, kemudian kalian dapat menghalang umat Islam yang awam dari disesatkan oleh Nasser Mohammed Al Yamani dari jalan yang lurus, sekiranya dia menyeru pada kebatilan yang nyata sepertimana yang dinyatakan oleh Sawwah.


    Bagaimana kalian dapat mengetahui bahawa Nasser Mohammed Al Yamani menyeru kepada kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus, selagimana kalian tidak menyambut seruan dakwah untuk kembali berhukum dengan Kitabullah Al Quran! Mengapa kalian tidak memikirkan
    ?
    Betapa sering aku nasihat kalian dalam semua bayan keterangan supaya kalian menggunakan akal fikiran kalian, agar kami mengangkat kalian dari kelompok hewan ternak yang tidak memikirkan, ke kelompok manusia yang memikirkan dan memahami yang benar dari yang salah, sekiranya kalian tidak mempercayai nasihat Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, maka marilah kita perhatikan sebab kebinasaan umat-umat terdahulu yang mendustakan kebenaran dari Tuhan mereka, mereka sendiri yang telah menyebabkan diri mereka memasuki neraka Jahannam, kemudian jadi jelas bagi mereka betapa nyata dan jelasnya kebenaran itu di hadapan mereka, namun mereka tidak mengikutinya kerana mereka tidak menggunakan akal fikiran mereka untuk memikirkan dan memahami

    Allah Ta'ala berfirman:
    Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" (8) Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar". (9) Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (10)
    Maha Benar Allah
    [Al Mulk]


    Itulah orang-orang yang permisalan mereka itu seperti Sawwah, yang mengatakan "berwaspada dan berhati-hatilah kalian dari mengikuti Nasser Mohammed Al Yamani, sesungguhnya dia sangat sesat", demikian itu kerana dia tidak menggunakan akal fikirannya untuk bertafakkur memikirkan seruan dakwah Nasser Mohammed Al Yamani, adakah dia menyeru pada kebenaran dan menyeru untuk menyembah Allah yang Maha Esa semata-mata tiada sekutu bagi-Nya, yang mana seruan dakwahnya itu sejalan dengan seruan dakwah para nabi dan rasul

    Adakah dia berhujjah dengan ilmu pengetahuan dan petunjuk dari Kitabullah Al Quran, kitab suci yang terpelihara dan terjaga dari perubahan, adakah dalil bukti ilmu pengetahuannya itu dapat diterima oleh akal fikiran dan logik, ataukah dia termasuk kalangan yang membantah ayat-ayat Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab yang menerangkan, ataukah kalian ini fikir para sahabat Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- yang mengikuti Nabi dengan sepenuh jiwa dan raga, adakah kalian fikir mereka itu para ulama dan kerana itu mereka mengikuti Kitabullah dan mereka membenarkan kerasulannya
    ?
    Tidak sekali-kali tidak, demi Tuhanku, sesungguhnya mereka menggunakan akal fikiran mereka untuk bertafakkur memikirkan seruan dakwah Nabi, lalu akal fikiran mereka menerima kebenaran yang dibawa Nabi dan mereka mengikuti kebenaran yang datang dari Tuhan mereka, mereka menyambut dan menerima nasihat Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, sepertimana yang Allah ajarkan kepada Nabi untuk menasihati mereka, dengan mengatakan kepada mereka:

    Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu
    Maha Benar Allah
    [Saba' 46]


    Demikian juga Al Mahdi Al Muntadhar mengatakan kepada kalian dengan nasihat yang sama:
    Hendaklah kalian mengahadap Allah dengan ikhlas berdua-dua atau sendiri-sendiri lalu kalian fikirkan, adakah Nasser Mohammed Al Yamani menyeru pada kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus
    ?

    Sekiranya dia adalah Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dari Tuhan kalian, maka tentu sahaja kelak akal fikiran kalian akan menerima dalil bukti ilmu pengetahuannya, dan sekiranya dia sama sahaja seperti mahdi-mahdi yang terkena rasukan dan bisikan syaitan, maka kelak kalian akan dapatinya sama seperti Sawwah yang mendebat kalian dengan ayat apa sahaja dari Al Quran

    Seperti contohnya kalian mendebatnya dalam satu perkara, lalu kalian dapati dia mengambil ayat dari Al Quran yang tiada hubungannya dengan perkara yang dibahas, lantas dia mendebat kalian dengan ayat yang tidak ada kena mengena dengan tajuk, maka dari itu tahulah kalian bahawa dia termasuk kalangan mahdi-mahdi yang terkena hasutan dan bisikan syaitan, dari kalangan orang-orang yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak mereka ketahui, kalangan orang-orang yang mengubah perkataan dari tempatnya untuk menyimpangkan maksud dari firman Allah, sebagaimana kalian lihat dia membantah Nasser Mohammed Al Yamani dengan ayat-ayat yang tiada kaitan dengan tajuk hiwar, maka seperti itulah kalian dapat membezakan antara yang hak dan yang batil jika sungguh kalian memikirkan dan memahami.


    Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Saudara orang-orang yang mengimani Al Quran; Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani



    Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (30) Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" (31) Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". (32) Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]
    ـــــــــــــــــــــ

    اقتباس المشاركة 5066 من موضوع ردود الإمام على العضو سواح: المهدي المنتظر يقول لكم أن تقوموا لله مثنى وفرادى ثم تتفكروا هل ناصر محمد اليماني يدعو إلى الحق..

    - 1 -
    الإمام ناصر محمد اليماني
    21 - 02 - 1431 هـ
    05 - 02 - 2010 مـ
    10:34 مســاءً
    ـــــــــــــــــــــــ



    ردّ الإمام المهديّ بالقول الفصيح والصريح إلى سواح..
    المهديّ المنتظَر يقول لكم أن تقوموا لله مثنى وفرادى ثم تتفكروا هل ناصر محمد اليماني يدعو إلى الحقّ..



    ويا سواح، لماذا تصدّ عن دعوة الإمام ناصر محمد اليماني إلى الصراط المُستقيم وتصف دعوة ناصر محمد اليماني بالضلال المُبين؟ فتعال لنبحث سوياً في أساسيات دعوة الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني، ونُلخصها بما يلي:

    1 - إن الإمام المهديّ يدعو كافة المسلمين والنّصارى واليهود والنّاس أجمعين إلى أن نتفق على كلمةٍ سواء بيننا أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له فنعبده كما ينبغي أن يُعبد حتى نُحقق الهدف من خلقنا. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَمَا خَلَقْتُ الجنّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56)} صدق الله العظيم [الذاريات].

    2 - وكذلك تجد الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني يُفتي المؤمنين أن لّله الدين الخالص وأن الّله لا يغفر أن يُشرك به، ولذلك تجد دعوة الإمام ناصر محمد اليماني مُركّزة على إخراج العباد من عبادة العباد إلى عبادة ربّ العباد الله ربّ العالمين الذي خلقهم ليعبدوا الله وحده لا شريك له ومن أشرك بالله فقد حبط عمله فلا يقبل الله عبادة المُشركين بربّهم الذين يدعون أولياءه من دونه ليشفعوا لهم عند ربّهم ويقربوهم إلى الله زُلفى فذلك شركٌ وظلمٌ عظيمٌ لأنفسهم فلا يجوز لهم أن يدعوا مع الله أحداً من عباده أجمعين. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا} صدق الله العظيم [الجن:18].

    ولذلك تجد دعوة الإمام ناصر محمد اليماني مُركّزة في الدعوة إلى عبادة الله وحده لا شريك له، فتعال لننظر هل دعوة الإمام ناصر محمد اليماني هي ذاتها دعوة كافة الأنبياء والمُرسلين من ربّ العالمين؟ ونترك الحُكم لله وهو خير الفاصلين وإليك حكم الله في حقيقة دعوة كافة رُسله إلى العالمين، وقال الله تعالى:
    {وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ} [الأنبياء:25].

    فهل وجدتم يا سواح أنّ دعوة الإمام ناصر محمد اليماني قد اختلفت عن دعوة كافة المُرسلين من ربّ العالمين إلى عبادة الله وحده لا شريك له حتى تصدّ عن دعوة الإمام ناصر محمد اليماني فتصف دعوتي إنّها على الضلال المُبين وتُفتي في شأن ناصر محمد اليماني أنّهُ ضلّ عن الصراط المُستقيم ومن اتّبعه؟ فهل بعد الحقّ إلا الضلال يا سواح؟ فمن يُجيرك من عذاب الله ربّ العالمين يا من تصدّ عن رجلٍ مؤمنٍ يدعو العباد إلى الخروج من عبادة العباد إلى عبادة ربّ العباد الله ربّ العالمين وحده لا شريك له ولا إله غيره، ولكن سواح يصدّ عن الدعوة الحقّ ويبتغيها عوجاً، وأنت تعلم والإمام المهديّ يعلم أنّك من الذين هم للحقّ كارهون، وأنك عضو في موقع المُمهِّدون الذي جعله (عَلَمُ الجهاد) وكراً للمهديين الذين اعترتهم مسوس الشياطين ويوحي إليهم علم الجهاد أنه هو المُكلف باختيار المهديّ المنتظَر من بينهم في قدره المقدور في الكتاب المسطور، وكل منكم يزعم أنّه المهديّ المنتظَر كما تزعم أنت أنك أنت المهديّ المنتظَر، وهو يتخبطه مسّ شيطانٍ رجيمٍ وجميع من يدّعي أنّهُ المهديّ المنتظَر بغير علمٍ ولا هدًى من ربّ العالمين.

    ويا رجل لقد رفعنا عن عضويتك الحظر بعد أن قام أحد أعضاء مجلس الإدارة بحظرك كونك غير مؤدب وتشتم المهديّ المنتظَر وتطعن في نَسَبِهِ، ويا رجل إنّي أفتيك بالحقّ أنّه مهما أثبت لك ناصر محمد اليماني أنّهُ من آل البيت فإنّ الله لم يجعل إثبات النسب هو البُرهان للمهديّ المنتظَر الحقّ المُصطفى من ربّ العالمين وذلك لأنك لا تعلم ما هو البرهان الحقّ للاصطفاء من ربّ العالمين، وكثيرٌ من عُلماء الأمّة لا يعلمون ما هو البُرهان لخليفة الله المُصطفى وذلك بسبب اتِّخاذهم هذا القرآن مهجوراً، فهل وجدتم أنّ الله أمر ملائكته بتنفيذ السجود لآدم (سجوداً لأمر ربّهم) إلا بعد أن هيّمن عليهم خليفة الله آدم المُصطفى من الرحمن ببسطة العلم حتى إذا أثبت خليفة الله آدم أنّهُ أعلم منهم وعلموا أنّ الله زاده بسطةً في العلم فصار يعلمهم ما لم يكونوا يعلمون، ومن بعد إثبات بسطة العلم من خليفة الله آدم ومن ثم صدر الأمر الرباني إلى ملائكة الرحمن أن اسجدوا لآدم. وقال الله تعالى:
    {وَعَلَّمَ آدَمَ الأَسْمَاء كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} صدق الله العظيم [البقرة:31].

    ولماذا يا سواح قال الله لملائكته المُقربين
    { إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ }؟ والجواب: إن كنتم صادقين أنكم أعلم من ربّكم علام الغيوب الذي يعلم غيب السماوات والأرض ويعلم ما تبدون وما كنتم تكتمون، فكيف تريدون أن تصطفوا خليفته من دونه وكأنّكم أعلم من الله! بل الله يصطفي من يشاء ويختار وليس لهم الخيرة من الأمر. ومن ثم أدرك ملائكة الرحمن المُقربون خطأهم بغير الحقّ في حق ربّهم بسبب قولهم: {قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿٣٠} صدق الله العظيم [البقرة].

    أي لستم أعلم من الله حتى تصطفوا خليفته من دونه فتجعلوه منكم كونكم تُسبِّحون بحمد الله وتقدسون له؛ بل أنتم مجرد عبيد ممن خلق وليس لكم الخيرة في اصطفاء خليفة الله من دونه؛ بل يختص بأمر اصطفاء الخليفة الله مالك المُلك يؤتي مُلكه من يشاء والله واسع عليم. ومن ثم أراد الله أن يقيم الحُجة بالحقّ على ملائكته المُقربين بأنهم ليسوا بأعلم من ربّهم؛ بل الله الذي يصطفي خليفته ولا يُشرك في حُكمه أحداً ثم يزيد خليفته المُصطفى بسطةً في العلم على من اصطفاه الله عليهم، وأراد الله أن يُقيم عليهم الحُجّة بالحقّ ومن ثم علّم خليفته آدم الأسماء كُلها فزاده بسطةً في العلم على ملائكته المُقربين حتى يكون خليفته هو المُعلِّم لهم ما لم يكونوا يعلمون. وقال الله تعالى:
    {وَعَلَّمَ آدَمَ الأَسْمَاء كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} صدق الله العظيم [البقرة:31].

    ومن ثم أدرك ملائكة الرحمن المُقربون أنهم تجاوزوا حدودهم مع ربّهم إلى ما لا يحقّ لهم وليس لهم الخيرة من الأمر وبعد أن أدركوا أن في نفس ربّهم شيئاً منهم بسبب قوله لهم:
    {إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ}، ومن ثم أدركوا خطأهم أنه لا يحقّ لهم أن يصطفوا خليفة الله من دونه وأنهم ليسوا بأعلم من ربّهم ولذلك قالوا: {قَالُواْ سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ} صدق الله العظيم [البقرة:32].

    حتى إذا ثبت لهم أن ربّهم هو أعلم منهم بعباده وهو يصطفي من يشاء من عباده ثم يزيده بسطةً في العلم عليهم ليجعل ذلك برهان الإمامة والخلافة في كُل زمانٍ ومكانٍ. وقال الله تعالى:
    {قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْ‌ضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣} صدق الله العظيم [البقرة].

    وبعد أن أثبت خليفة الله آدم أنّ الله زاده بسطةً في العلم على ملائكة الرحمن المُقربين ومن ثمّ صدر الأمر مُباشرةً إلى ملائكة الرحمن من ربّهم أن اسجدوا لآدم. وقال الله تعالى:
    {قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْ‌ضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣﴾ وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ‌ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِ‌ينَ ﴿٣٤﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    فانظر يا سواح كيف أن تنفيذ الأمر من الله بطاعة آدم لم يصدر إلا بعد أن أثبت خليفة الله آدم أنّ الله الذي اصطفاه خليفة وقد زاده بسطةً في العلم ليجعل الله بسطة العلم هو البُرهان من الرحمن، وليجعل الله ذلك هو ناموس النّبوّة والخلافة والإمامة في كُل زمانٍ ومكانٍ
    ، فانظر إلى الإمام طالوت عليه الصلاة والسلام، وقال الله تعالى: {إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكاً قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ} صدق الله العظيم [البقرة:247].

    ولكن انظر لردّ نبيهم عليهم بالحقّ فلم يقل أنه هو من اصطفاه ملكاً لهم وإماماً بل الله هو من اصطفاه لهم فزاده عليهم بسطةً في العلم. وقال الله تعالى:
    {وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكاً قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزاده بسطةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} صدق الله العظيم [البقرة:247].

    إذاً برهان النّبوّة أو الخلافة أو الإمامة هو بسطة العلم الحقّ فيُعلمهم ما لم يكونوا يعلمون ويحكم بينهم فيما كانوا فيه يختلفون في دينهم.


    ولذلك يا سواح رفع الإمام ناصر محمد اليماني عن عضويتك الحظر لتثبت بالبرهان المُبين أنّك أعلم من ناصر محمد اليماني بكتاب الله القُرآن العظيم! فإن فعلت ولن تفعل فقد أصبح ناصر محمد اليماني كذاباً أشِراً وليس المهديّ المنتظَر وليس من أهل البيت المُطهر، فلنحتكم إلى الذكر المحفوظ من التحريف إن كنتم صادقين. ولكني أراك تأتيني بآيةٍ من القرآن خارجة عن نقطة الحوار التي تُحاجني فيها لكي يظنّ الآخرون أنّ سواح يحاجّ من الكتاب كمثل حوارنا في سرّ الزيادة على قوم يونس، فإذا أنت تُحاج بآيات لا دخل لها بالموضوع لا من بعيد ولا من قريب بل خارجة عن الموضوع؛ بل هي في مواضيع أُخرى وذلك لكي يظنّ الآخرون أنك تحاج ناصر محمد اليماني بآيات من القرآن، ولكنّي قادرٌ على أن آتيك بتأويلها بإذن الله وأُفصِّلها تفصيلاً حتى يعلم الآخرون إنك لَغويٌّ مُبينٌ ومن الذين يصدون عن الصراط المُستقيم ويبغونها عوجاً أو إنه يتخبط فيك مسّ شيطان رجيم، ولكني أتحداك وشيطانك في ذلك بسُلطان العلم المُحكم من الكتاب المُبين وليس تحدي الإمام ناصر محمد اليماني لسواح وحده بل لكافة شياطين الجنّ والإنس وكافة عُلماء المُسلمين والنّصارى واليهود، فإذا لم أُهيمن عليكم بسُلطان العلم الحقّ المُقنع للعقل والمنطق فلستُ المهديّ المنتظَر الحقّ من ربّكم وذلك لأني أعلمُ أن بُرهان الإمامة والخلافة هي بسطة العلم كما أثبتنا لكم من مُحكم القرآن العظيم في قلب وذات الموضوع في ناموس الخلافة والإمامة أنهُ بسطة العلم من ربّ العالمين، وبرغم أن الله كلّم ملائكته تكليماً فأمرهم أنه إذا اصطفى خليفته أن يقعوا له ساجدين ولكنّ الله أجّل تنفيذه حتى جعل خليفته آدم وملائكته المُقربين في ساحة الاختبار في بسطة العلم، وقال الله تعالى:
    {فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَـٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٣١﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴿٣٢﴾ قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْ‌ضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣﴾وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ‌ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِ‌ينَ ﴿٣٤﴾} صدق الله العظيم [البقرة].

    ولكن للأسف إن عُلماء الشيعة والسُّنة لا يعلمون كيف يعلمون المهديّ المنتظَر الحقّ من ربّهم إذا بعثه الله في قدره المقدور في الكتاب المسطور، فأمّا الشيعة فيزعمون أنّ الإمامة بالوراثة فظنّوا أنّ الإمامة والنّبوّة بالوراثة، أفلا يرون كم مرّت من الأجيال في ذريّة نبي الله إسماعيل حتى بعث الله مُحمداً رسول الله -صلّى الله عليه وآله وسلّم- في قدره المقدور في الكتاب المسطور؟ أم إنّه وُلِد محمد رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم في زمن إسماعيل ومن ثم خبأه الله في غار حراء حتى جاء قدره المقدور في الكتاب المسطور فسبق ميلاده قدره! أفلا يعقلون أم إنهم لا يعلمون بقول الله تعالى:
    {أَلَمْ نَخْلُقكُّم مِّن مَّاءٍ مَّهِينٍ ﴿٢٠﴾ فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَ‌ارٍ‌ مَّكِينٍ ﴿٢١﴾ إِلَىٰ قَدَرٍ‌ مَّعْلُومٍ ﴿٢٢﴾ فَقَدَرْ‌نَا فَنِعْمَ الْقَادِرُ‌ونَ ﴿٢٣﴾} صدق الله العظيم [المرسلات].

    فلا ينبغي لنبيٍّ ولا لرسولٍ ولا لخليفةٍ أو إمامٍ أن يسبق خلقه وميلاده قبل قدره المقدور في الكتاب المسطور، فانظروا لقول الله لنبيه موسى عليه الصلاة والسلام:
    {اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْ‌عَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ ﴿٢٤﴾ قَالَ رَ‌بِّ اشْرَ‌حْ لِي صَدْرِ‌ي ﴿٢٥﴾ وَيَسِّرْ‌ لِي أَمْرِ‌ي ﴿٢٦﴾ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي ﴿٢٧﴾ يَفْقَهُوا قَوْلِي ﴿٢٨﴾ وَاجْعَل لِّي وَزِيرً‌ا مِّنْ أَهْلِي ﴿٢٩﴾ هَارُ‌ونَ أَخِي ﴿٣٠﴾ اشْدُدْ بِهِ أَزْرِ‌ي ﴿٣١﴾ وَأَشْرِ‌كْهُ فِي أَمْرِ‌ي ﴿٣٢﴾ كَيْ نُسَبِّحَكَ كَثِيرً‌ا ﴿٣٣﴾ وَنَذْكُرَ‌كَ كَثِيرً‌ا ﴿٣٤﴾ إِنَّكَ كُنتَ بِنَا بَصِيرً‌ا ﴿٣٥﴾ قَالَ قَدْ أُوتِيتَ سُؤْلَكَ يَا مُوسَىٰ ﴿٣٦﴾ وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَيْكَ مَرَّ‌ةً أُخْرَ‌ىٰ ﴿٣٧﴾إِذْ أَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّكَ مَا يُوحَىٰ ﴿٣٨﴾ أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِّي وَعَدُوٌّ لَّهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِي ﴿٣٩﴾ إِذْ تَمْشِي أُخْتُكَ فَتَقُولُ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ مَن يَكْفُلُهُ فَرَ‌جَعْنَاكَ إِلَىٰ أُمِّكَ كَيْ تَقَرَّ‌ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَقَتَلْتَ نَفْسًا فَنَجَّيْنَاكَ مِنَ الْغَمِّ وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا فَلَبِثْتَ سِنِينَ فِي أَهْلِ مَدْيَنَ ثُمَّ جِئْتَ عَلَىٰ قَدَرٍ‌ يَا مُوسَىٰ ﴿٤٠﴾} صدق الله العظيم [طه].

    وكذلك كافة الأنبياء والمرسلين وأئمة الكتاب لم يسبق ميلادهم قدرهم وجيلهم
    ، وأما حُجة الشيعة بأصحاب الكهف والمسيح عيسى ابن مريم فنقول: أولئك لم يسبق ميلادهم قدرهم بل كان ميلادهم في عصرهم وجيل أمّتهم الذين بعثهم الله إليهم ومضت دعوتهم لأقوامهم فكفر بهم من كفر ومن ثم أبقاهم الله ليكونوا من آياته عجباً في عصر بعث المهديّ المنتظَر في قدره المقدور في جيله وجيل أمّته المعدودة في الكتاب، أفلا تعقلون؟ فلماذا تصرون على الضلال بعدما أقمنا الحُجة عليكم بسلطان العلم المُحكم من كتاب الله القرآن العظيم يا من تنتظرون مهديّاً منتظراً يأتي مُتبعاً لأهوائكم؟ أفرأيتم لو أنكم لا تزالون على الهُدى فلمَ يبعث الله المهديّ المنتظَر ليهديكم إلى الصراط المستقيم؟ ولكنكم تعلمون أن قدر بعث المهديّ المنتظَر حتى إذا مُلئت قرى البشر جوراً وظُلماً ثم يبعث الله المهديّ المنتظَر ليهدي المسلمين والنّاس أجمعين إلى صراطٍ مُستقيمٍ فيدعوكم إلى اتّباع ذكر العالمين القرآن العظيم لمن شاء منهم أن يستقيم، فلماذا أنتم عن الدعوة إلى الاحتكام إليه مُعرضون إن كنتم به مؤمنين؟

    ولكنّي المهديّ المنتظَر أعظكم بواحدةٍ أن تقوموا لله مثاني وفرادى ثم تتفكّروا، فهل إذا بعث الله المهديّ المنتظَر ليهدي البشر فترى بأيّ كتاب يحاجّ العالمين فيدعوهم إلى الاحتكام إليه؟ فهل سوف يدعوهم إلى الاحتكام إلى التوراة؟ ولكنكم تعلمون أن الله لم يعدكم بحفظها من التحريف والتزييف، أم إنه سوف يدعوهم إلى الاحتكام إلى الإنجيل؟ ولكنكم كذلك تعلمون أن الله لم يعدكم بحفظها من التحريف، أم سيدعوهم إلى الاحتكام إلى السُّنة النبويّة؟ ولكنكم كذلك تعلمون أنها ليست محفوظةً من التحريف، ومن ثم تخرجون بنتيجة العقل والمنطق أن الله إذا بعث المهديّ المنتظَر الحقّ من ربّكم فلا بد أنه سوف يدعو العالمين إلى الاحتكام إلى ذكرهم القرآن العظيم المحفوظ من التحريف والتزييف ثم لا تجدون أحداً يُحاجّه من القرآن العظيم إلا هيمن عليه بعلمٍ وهدًى من الكتاب المُنير فبأي حديث بعده يؤمنون؟ وما بعد الحقّ إلا الضلال أفلا تعقلون؟ وقد جعل الله سُلطان العلم من محكم كتابه هو الحكم.

    وبما أنكم في عصر بعث المهديّ المنتظَر فمن وجدنا أنّ الله زاده على علماء الأمّة بسطةً في علم الكتاب القرآن العظيم فهو المهديّ المنتظَر الحقّ من ربّ العالمين سواء يكون ناصر محمد اليماني أو سواح أو غيرهما من العالمين، أم تظنّون أن ناصر محمد اليماني قال لكم أنّه المهديّ المنتظَر من ذات نفسه ولم يُفتِه الله بذلك؟ ألا لعنة الله على من افترى أنّ الله اصطفاهُ مهديّاً منتظراً ولم يُفتِه الله بذلك كما لُعن إبليس إلى يوم الدين، أم أنّ شأن الإمام المهدي لديكم عادي ليس إلا رجلٌ صالحٌ يتبين لكم صلاحه أنه كان يخلع الحذاء اليمنى قبل اليسرى! أم أنه ذو لحية طويلة إلى السرة! أم مكتوب على جبينه المهديّ المنتظَر كما كتبتم على جبين المسيح الكذاب! أم كيف يتبيّن لكم المهديّ المنتظَر إذا جاء قدره المقدور، أفتوني إن كنتم صادقين؟ وذلك لأنّي أجدكم تقولون إنّ أهل العلم يعرفونه من بين النّاس فيعرِّفونه على نفسه أنّه المهديّ المنتظَر المبعوث من ربّ العالمين! إذاً فعلِّموني كيف تعرفونه إن كنتم صادقين.. كيف كيف كيف؟ أفلا تعقلون؟ فما يدريكم أنهُ المهديّ المنتظَر الحقّ المبعوث من ربّ العالمين؟ فإذا كان هو لا يعلم أنه هو المهديّ المنتظَر حسب عقيدتكم فكيف لكم أن تعرفونه أنتم؟! فهل تنتظرون مهديّاً منتظراً أنتم أعلم منه وهو أقل منكم علماً؟ إذاً كيف يستطيع أن يهيمن عليكم بسلطان العلم ويحكم بينكم فيما كنتم فيه تختلفون فيجمعكم على الصراط المُستقيم، أفلا تتفكرون؟

    ويا قوم استخدموا عقولكم، ويا معشر عُلماء الأمّة استخدموا عقولكم وذروا الاتّباع الأعمى من غير تفكّرٍ بالعقل هل هو الحقّ من ربّ العالمين؟ ولسوف أعظكم بواحدةٍ وأقول لكم: والله الذي لا إله إلا هو إن سبب الذين ضلّوا من قبلكم أنهم لم يتفكروا بعقولهم هل هم على الحقّ أم على ضلالٍ مُبينٍ، واعلموا أنّ العقل والمنطق لا ولن يتناقض مع الحقّ أبداً، وما أنكره العقل فحتماً ستجدون كتاب الله مُصدقاً لما أنكره العقل والمنطق وذلك لأن ما في مُحكم كتاب الله يقبله العقل والمنطق، ولذلك تجدون عقولكم تخضع لبيان ناصر محمد اليماني للقرآن العظيم وتسلِّمُ تسليماً إلا أن تأخذكم العزّة بالإثم. وهل سبب صموت علماء المُسلمين عن الفتوى في دعوة ناصر محمد اليماني إلا أنّ بيانه للقرآن يخضع له العقل والمنطق؟ ولكن مُشكلتكم هو عدم اليقين في قلوبكم أنّ الإمام المهديّ الحقّ من ربّكم هو ناصر محمد اليماني! ثم يردّ عليكم المهديّ المنتظَر الحقّ من ربّكم ناصر محمد اليماني وأقول لكم: وهل بعد الحقّ إلا الضلال فلا تفتنكم الأخطاء الإملائية، وسبقت فتوانا لكم أني لم أكن يوماً عالماً بين علمائكم ولكن الله اصطفاني عليكم فزادني بسطةً في العلم عليكم جميعاً إلا أن تهيمنوا على ناصر محمد اليماني من محكم القرآن العظيم فإن فعلتم ولن تفعلوا فقد تبيّن لكم ولكافة الأنصار السابقين الأخيار وللنصارى واليهود والنّاس أجمعين أن ناصر محمد اليماني ليس هو المهديّ المنتظَر ثم تكفون المسلمين من غير العلماء أنّ يضلهم ناصر محمد اليماني عن الصراط المستقيم إن كان يدعو إلى الضلال المبين حسب فتوى سواح.

    وكيف تعلمون أنّ ناصر محمد اليماني يدعو إلى الحقّ ويهدي إلى صراطٍ مُستقيمٍ ما لم تجيبوا دعوة الاحتكام إلى كتاب الله القرآن العظيم! أفلا تعقلون؟ فكم أنصحكم في كافة البيانات أن تستخدموا عقولكم لنرفعكم من فصيلة الأنعام التي لا تتفكر إلى فصيلة البشر الذين يتفكرون ويعقلون الحقّ من الباطل، فإذا لم تُصدِّقوا بنصيحة الإمام ناصر محمد اليماني فتعالوا لننظر سبب هلاك الأمم الأولى المُكذبة بالحقّ من ربّهم فأوردوا أنفسهم نار جهنّم ثم تبيّن لهم كم كان الحقّ واضحاً وجلياً بين أيديهم فلم يتّبعوه لأنّهم لم يستخدموا عقولهم. وقال الله تعالى:
    {كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ‌ ﴿٨﴾ قَالُوا بَلَىٰ قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ‌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّـهُ مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ‌ ﴿٩وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ‌ ﴿١٠﴾} صدق الله العظيم [الملك].

    أولئك مثلهم كمثل سواح الذي يقول احذروا اتّباع ناصر محمد اليماني فإنه على ضلالٍ كبيرٍ، وذلك لأنه لم يستخدم عقله فيتفكر في دعوة ناصر محمد اليماني هل يدعو إلى الحقّ و إلى عبادة الله وحده لا شريك له فجاءت دعوته مُطابقة لدعوة الأنبياء والمُرسلين، وهل يحاجّ بعلم وهدى من الكتاب المنير المحفوظ من التحريف القرآن العظيم، وهل سُلطان علمه يقبله العقل والمنطق أم من الذين يُجادلون في آيات الله بغير علمٍ ولا هدًى ولا كتاب منير، أم تظنون يا معشر المُسلمين العامة أنّ صحابة محمد رسول الله الحقّ قلباً وقالباً - صلّى الله عليه وعليهم وسلّم تسليماً - كانوا عُلماء ولذلك اتّبعوا كتاب الله وصدّقوا برسوله؟ كلا وربّي وإنّما استخدموا عقولهم فتفكروا في دعوته فقبلت الحقّ عقولهم فاتّبعوا الحقّ من ربّهم فاستجابوا لنصيحة محمد رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم كما علّمه الله أن ينصحهم فيقول لهم:
    {قُلْ إنّما أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ} صدق الله العظيم [سبأ:46].

    وكذلك المهديّ المنتظَر يقول لكم ذات النصيحة:
    أن تقوموا لله مثنى وفرادى ثم تتفكروا هل ناصر محمد اليماني يدعو إلى الحقّ ويهدي إلى صراطٍ مُستقيمٍ؟ فإن كان هو المهديّ المنتظَر الحقّ من ربّكم فحتماً سوف تتقبل سلطان علمه عقولكم، وإن كان مثله كمثل المهديين الذين اعترتهم مسوس الشياطين فسوف تجدونه كمثل سواح يجادلكم بأيّ آيةٍ في القرآن كمثل أن تجادلوه في موضوع ما ثم تجدونه يأخذ آية من الكتاب ليس لها صلة بموضوع الحوار ومن ثم تجدونه يحاجّكم بها ومن ثم يتبيّن لكم أنّه من المهديّين الذين اعترتهم مسوس الشياطين من الذين يقولون على الله ما لا يعلمون من الذين يحرّفون كلام الله عن مواضعه المقصودة كما ترونه يحاجّ ناصر محمد اليماني بآيات ليس لها صلة بموضوع الحوار، وهكذا تُميزون بين الحقّ والباطل إن كنتم تعقلون.

    وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
    أخو المؤمنين بالقرآن العظيم؛ الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.

    {وَإِذْ قَالَ رَ‌بُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْ‌ضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿
    ٣٠﴾ وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَ‌ضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَـٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٣١﴾ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴿٣٢﴾ قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْ‌ضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ ﴿٣٣﴾}
    صدق الله العظيم [البقرة].
    ـــــــــــــــــــــ

    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..










  2. افتراضي Tidak Ada Perbezaan Sedikitpun Di Antara Para Penyembah Di Hadapan Tuhan Yang Disembah Kecuali Dengan Ketakwaan Tidak Yang Lain..


    - 2 -

    Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani


    Tidak Ada Perbezaan Sedikitpun Di Antara Para Penyembah Di Hadapan Tuhan Yang Disembah Kecuali Dengan Ketakwaan Tidak Yang Lain..


    Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim, sholawat dan salam ke atas nendaku Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- beserta keluarganya Ahlul Bayt yang suci, juga ke atas para muhajirin dan anshar dan para pengikut kebenaran hingga Hari Pembalasan..


    Wahai saudaraku Sawwah, salam sejahtera ke atasmu beserta rahmat Allah dan keberkahan-Nya, semoga keselamatan tetap ke atas kami dan ke atas seluruh hamba-hamba Allah umat Islam, semoga keselamatan tetap ke atas semua anshar pendahulu terbaik, sedang mereka itu bertingkat-tingkat derajat kedudukannya, dan aku sampaikan sholawat dan salam penghormatanku ke atas mereka, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..


    Wahai Sawwah, sesungguhnya aku telah memaafkanmu dan aku pendam amarahku dalam dadaku agar Tuhanku menjadikanku termasuk kalangan hamba-hamba Ar Rahman yang rabbani, kalangan hamba-hamba-Nya yang benar-benar makrifat akan Keagungan-Nya, yang menahan amarah mereka dan memaafkan kesalahan-kesalahan manusia padanya semata-mata kerana Allah

    Wahai saudaraku yang budiman, semoga allah memberkahimu, engkau berada di laman web Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani (bahtera keselamatan sebenar-benarnya), kami menyeru kepada Allah dengan hujjah ilmu pengetahuan nyata yang sama sekali tidak membawa keraguan, sesungguhnya aku lihat engkau berfatwa menyatakan musnahnya zuriat keturunan Fatimah Putri Muhammad Rasulullah, sholawat Allah tetap ke atasnya dan ayahandanya, keluarga Bani Hasyim yang dimuliakan lagi suci dari syirik, seluruh zuriat keturunan mereka dari kalangan orang-orang yang bertakwa, kalangan mereka yang tidak ingin menyombongkan diri di muka bumi dan mereka tidak ingin membuat kerosakan padanya, mereka tidak memerangi manusia untuk mendapatkan kekuasaan, mereka tidak menumpahkan darah muslim dan non-muslim melainkan dengan alasan yang benar, aku khabarkan berita gembira untukmu; sesungguhnya mereka yakni zuriat keturunan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- tidaklah musnah hinggalah Hari Kiamat, dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa..


    Wahai Sawwah, sesungguhnya aku lihat engkau berfatwa menyatakan musnahnya mereka supaya adanya Al Mahdi Al Muntadhar dari selain Ahlul Bayt Muhammad -shollallaahu 'alayhi wasallam-, namun aku khabarkan berita gembira untukmu, aku sampaikan berita gembira sedang engkau berada di laman web Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani, Allah tidak menjadikannya termasuk kalangan orang-orang yang tidak mengetahui, bahkan seandainya engkau ini dari China wahai Sawwah, dan engkau mengatakan bahawa dirimu adalah Ahlul Bayt keturunan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, nescaya aku tidak mengingkarimu kerana aku tidak mengetahui perkara ghaib, kerana mungkin sahaja ada seorang dari mereka melarikan diri ke sana dan menyembunyikan nasabnya agar zuriat keturunannya hidup aman

    Sebab itu aku tidak akan menolak sesiapa yang berkata aku dari zuriat keturunan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, adakah engkau tahu mengapa? Demikian itu kerana bagi Al Mahdi Al Muntadhar tiada beza di antara umat Islam, sama ada dia dari keturunan Bani Hasyim atau dari keturunan Abu Sufyan, kerana kami tidak memuliakan manusia berdasarkan silsilah dan keturunannya; bahkan kami tidak mementingkannya sedikitpun


    Jadilah engkau anak siapapun, tidak penting bagiku sama ada engkau termasuk kalangan Ahlul Bayt atau engkau anak siapapun; bahkan demi Allah, seandainya engkau putra nendaku Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- sekalipun, kami tidak adakan suatu penilaian bagimu selagimana engkau tidak termasuk kalangan orang-orang yang bertakwa kepada Allah Tuhan Semesta Alam, demikian itulah kriteria dan standard ukuran yang benar dalam Kitabullah, tiada beza di sisi Allah di antara para hamba seluruhnya melainkan dengan takwa

    Maka jadilah engkau termasuk kalangan hamba yang bertakwa kepada Allah Tuhan Semesta Alam, yaitu orang-orang yang tidak menyekutukan Allah sedikitpun, oleh sebab itu jadilah engkau anak siapapun, kerana dengan ketakwaan engkau termasuk kalangan hamba yang dimuliakan dalam undang-undang mahkamah keadilan Tuhan, pada hari manusia berdiri menghadap Allah Tuhan Semesta Alam, hari yang mana mizan-mizan timbangan mengabaikan silsilah dan keturunan, yang tinggal hanyalah nasab ketakwaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam

    Jangan engkau terpedaya dengan orang-orang yang berbangga terhadap manusia dengan silsilah dan nasab keturunan mereka, yang mengatakan kami lebih baik dari mereka, tidak, sekali-kali tidak demi Tuhanku, sesungguhnya kebaikan ada pada orang yang dalam dirinya terdapat kebaikan untuk kaum kerabat dan sanak saudaranya, kebaikan untuk umat Islam dan kebaikan untuk seluruh dunia

    Kebaikan bukanlah pada orang yang berbangga kepada manusia bahawa dia dari keturunan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- atau orang yang mengejek dan mencemoh manusia kerana Allah mengurniakan padanya harta benda atau kecantikan, mereka itu tidak bersyukur kepada Tuhan mereka dan mereka tidak layak mendapatkan nikmat Allah

    Bukanlah termasuk kalangan Ahlul Bayt Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- orang yang mengejek dan mencemoh manusia, atau yang menganggap tambang Ahlul Bayt Rasulullah adalah tambang emas dan permata, sedang tambang manusia lain adalah tembaga, tidak, sekali-kali tidak demi Allah Tuhanku, orang mulia itu bukanlah orang yang punya hubungan dengan keturunan para nabi; namun semulia-mulia manusia adalah orang yang punya hubungan dengan Tuhan Semesta Alam, Maha Suci Dia dan Dia Maha Tinggi, Maha Luhur lagi Maha Agung.

    Adapun bagaimana seseorang punya hubungan dengan Tuhan Semesta Alam? Yakni dia menjadi hamba yang mengabdi dan menyembah untuk mendapatkan nikmat keredhaan Tuhannya, mendapatkan kecintaan-Nya dan kedekatan-Nya, demikian itulah hamba yang dimuliakan, hamba yang tidak menyekutukan Allah sama sekali, demikian itulah nasab ketakwaan dan pakaian kehormatan yang tidak akan lusuh, kerana tidak ada perbezaan sedikitpun di antara para penyembah di hadapan Tuhan Yang Disembah kecuali dengan ketakwaan tidak yang lain.

    Pembenaran terhadap pernyataan Allah dengan sebenar-benarnya dalam muhkam Kitab-Nya:
    Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (10) Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (11) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (12) Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (13) Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (14) Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (15) Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?" (16) Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar". (17) Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (18)
    Maha Benar Allah
    [Al Hujuraat]


    Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Insan yang diajarkan bayan keterangan oleh Tuhannya;
    Al Mahdi Al Muntadhar Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
    ــــــــــــــــــــــ

    اقتباس المشاركة 90447 من موضوع ردود الإمام على العضو سواح: المهدي المنتظر يقول لكم أن تقوموا لله مثنى وفرادى ثم تتفكروا هل ناصر محمد اليماني يدعو إلى الحق..

    - 2 -
    الإمام ناصر محمد اليماني



    لا فرق بين العبيد بين يدي المعبود شيئاً إلا بالتقوى ولا غير..

    بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على جدي مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وآله الأطهار من آل بيته والمُهاجرين والأنصار وعلى التابعين للحقّ إلى يوم..

    ويا أخي سواح، السلام عليكم ورحمة الله وبركاته، السلامُ علينا وعلى جميع عباد الله المُسلمين وسلامُ الله على كافة الأنصار السابقين الاخيار وهم درجات وأصلّي عليهم وأسلمُ تسليماً وسلامٌ على المُرسلين والحمدُ لله ربّ العالمين..

    ويا سواح، لقد عفوت عنك وكظمتُ غيظي في صدري حتى يجعلني ربي من عباد الرحمن الربّانيين الكاظمين الغيظ والعافين عن الناس من أجل الله.
    ويا أخي الكريم، بارك الله فيك فأنت في موقع الإمام ناصر محمد اليماني (سفينة النجاة بالحقّ) وندعو إلى الله على بصيرةٍ لا تحتمل الشك شيئاً، وإني أراك قد أفتيت بانقراض ذرية فاطمة بنت محمد رسول الله صلى الله عليها وعلى أبيها وآل بني هاشم المُكرمين المُطهرين وذرياتهم من المُتقين أجمعين من الذين لا يبغون علواً في الأرض ولا فساداً ولا يقاتلون الناس من أجل الحكم ولا يسفكون دماء مُسلمٍ ولا كافرٍ إلا بالحقّ، فأبشرك؛ فإنهم لم ينقرضوا إلى يوم القيامة والعاقبة للمُتقين..

    ويا سواح، إني أراك تفتي بانقراضهم حتى يكون المهديّ المنتظَر من غير آل بيت مُحمد صلى الله عليه واله وسلم، ولكني أبشرك، فأبشر فأنت في موقع الإمام ناصر محمد اليماني لم يجعله الله من الجاهلين حتى لو كنت يا سواح من الصين وتقول أنك من آل بيت مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم لما أنكرتك لأني لا أعلم الغيب، فلربما أحدٌ فرَّ منهم إلى هُناك وكتم نسبه لتعيش ذُريته في أمان، ولذلك لن أنكر من قال أنا من آل بيت محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم، وهل تدري لماذا؟ وذلك لأنه لا فرق لدى المهديّ المنتظَر بين المُسلمين سواء تكون من آل بيت بني هاشم أو من آل بيت أبي سُفيان، فنحن لا نكرم بالحسب والنسب؛ بل لا يهمنا في شيء.

    فكن ابن من تكون فلا يهمني أن تكون من آل البيت أو تكون ابن من تكون؛ بل والله العظيم لو كُنت ابن جدّي محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فلن نقيم لك وزناً ما لم تكن من المُتقين لله ربّ العالمين، فكذلك المعيار الحقّ في الكتاب فلا فرق عند الله بين عبيده جميعاً إلا بالتقوى، فكُن من المُتقين لربّ العالمين الذين لا يشركون بالله شيئاً ومن ثم كن ابن من تكون، فإنك لمن المُكرمين في ناموس محكمة العدل الربانيّة يوم يقوم الناس لربّ العالمين، يوم تضيع موازين الأحساب والأنساب ويبقى نسب التقوى لربّ العالمين، فلا يغرك الذين يفخرون على الناس بحسبهم ونسبهم فيقولون نحن خير منهم، كلا وربي إن الخير في من فيه خيرٌ للأقربين وخيرٌ للمُسلمين وخيرٌ للعالمين، وليس الخير فيمن يفتخر على الناس بأنه من آل بيت محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم أو يسخر من الناس لأنّ الله أعطاه مالاً أو جمالاً، فأولئك لم يشكروا ربهم ولم يكونوا أهلاً لنعمته، وليس من آل بيت رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم من يسْخر من الناس أو يرى معدن آل بيت الرسول معدن الذهب والألماس ومعدن الناس النحاس، كلا وربي الله ما كان أكرم الناس من ينتمي لبيوت الأنبياء؛ بل أكرم الناس من ينتمي إلى ربّ العالمين سُبحانه وتعالى علواً كبيراً. وأما كيف ينتمي لربّ العالمين؟ أي يكون عبداً لنعيم رضوان ربه وحُبه وقُربه، فذلك هو العبد المُكرم الذي لا يشرك بالله شيئاً، ذلك هو نسب التقوى ولباس العزّ الذي لا يُبلى، فلا فرق بين العبيد بين يدي المعبود شيئاً إلا بالتقوى ولا غير. تصديقاً لفتوى الله بالحقّ في محكم كتابه العظيم:
    {
    إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚوَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿١٠يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿١١يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖوَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ ﴿١٢يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّـهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿١٣ قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَـٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖوَإِنْ تُطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿١٤إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ۚأُولَـٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ ﴿١٥قُلْ أَتُعَلِّمُونَ اللَّـهَ بِدِينِكُمْ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَاللَّـهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ﴿١٦يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا ۖ قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ ۖ بَلِ اللَّـهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ﴿١٧إِنَّ اللَّـهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَاللَّـهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨﴾} صدق الله العظيم [الحجرات].

    وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
    الانسان الذي علمه ربه البيان؛ المهديّ المنتظَر الإمام ناصر محمد اليماني.
    ــــــــــــــــــــــ
    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..


المواضيع المتشابهه
  1. مشاركات: 1
    آخر مشاركة: 14-05-2019, 09:44 PM
  2. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 01-05-2016, 08:22 PM
  3. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 18-03-2016, 11:36 PM
  4. مشاركات: 1
    آخر مشاركة: 23-02-2016, 07:45 PM
  5. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 03-11-2014, 08:25 PM
ضوابط المشاركة
  • لا تستطيع إضافة مواضيع جديدة
  • لا تستطيع الرد على المواضيع
  • لا تستطيع إرفاق ملفات
  • لا تستطيع تعديل مشاركاتك
  •